Kesejahteraan Pekerja & Dialog Konstruktif

Pada hari Sabtu, 28 September 2024, SP Indosat berkesempatan menjadi tuan rumah Seminar Hubungan Industrial Pancasila yang berlangsung di auditorium lantai 4 Gedung KPPTI. Acara ini diawali dengan sambutan dari perwakilan manajemen Indosat, Bapak Muhammad Fakih, selaku SVP-Head of Industrial Relations. Seminar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka di bidang hubungan industrial, antara lain C. Heru Widianto, Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial dari Ditjen PHI dan Jamsos, serta Riani Rachmawati, Dewan Pakar ASPEK Indonesia. Selain itu, Muhamad Rusdi selaku Presiden ASPEK Indonesia, dan Andi Siswanto selaku Presiden Serikat Pekerja Indosat, turut memberikan pemaparan.

Dalam seminar ini, terungkap bahwa hubungan industrial Pancasila yang harmonis harus menganut asas kekeluargaan dan gotong royong, yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Penting bagi setiap individu untuk mengembangkan sikap sosial yang tanpa pamrih guna meringankan beban satu sama lain. Ini mencerminkan prinsip kebersamaan yang menjadi landasan hubungan antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Narasumber menekankan bahwa asas musyawarah untuk mufakat harus diutamakan dalam setiap interaksi. Selain itu, pentingnya sopan santun dalam tindakan dan gaya berbicara juga digarisbawahi, agar tercipta suasana saling menghormati dan dialog yang konstruktif.

Setelah seminar, acara dilanjutkan dengan pengukuhan kepengurusan ASPEK Indonesia yang dipimpin oleh Rajendra Kumar Acharya, Regional Secretary UNI Asia & Pacific. Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh dan organisasi serikat pekerja, termasuk Jumhur Hidayat (Ketua Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, KSPSI), Daeng Wahidin (Ketua Umum PPMI), Sunarti (Ketua Umum SBSI’92), dan Rudi HB Darman (Ketua Umum GSBI). Kehadiran para pemimpin serikat pekerja ini menunjukkan solidaritas dan dukungan antarorganisasi dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

Dalam acara ini pengukuhan ini, dilakukan juga penandatanganan Pakta Integritas untuk kepengurusan ASPEK Indonesia periode 2024–2028. Pakta integritas ini merupakan pernyataan komitmen bahwa ASPEK Indonesia akan tetap independen, demokratis, terbuka, dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Hal ini sejalan dengan amanah yang dihasilkan dari Kongres VIII ASPEK Indonesia, yang menekankan pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap langkah organisasi. Dengan pengukuhan ini, ASPEK Indonesia bertekad untuk meningkatkan perannya dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan pekerja di Indonesia. Organisasi ini akan terus mendorong dialog dan kerja sama yang konstruktif antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *